Rabu, 05 Maret 2014

Aku di Persimpangan Angan

Aku di persimpangan angan
Terhimpit dalam badai bimbang yang semakin bergemuruh
Nurani kini terjebak dalam keputusasaan
Ingin rasanya berontak
Melarikan diri dari ketentuan yang dipilihkan Tuhan
Ingin rasanya berlari
Melawan arus yang ditetapkan takdir
Ingin rasanya meronta
Merubah garis kemalangan yang diemban jiwa
Pikir mengatakan jangan
Hati mengatakan tidak
Tapi
Bukankah aku hanya sebongkah tanah
Yang hidup karena titipan ruh
Bukankah aku hanya segumpal nafsu
Yang dibekali ambisi
Aku di persimpangan angan
Menyusuri garis tangan dalam kepenatan
Menyibak tabir nista dalam kegundahan
Melewati jurang bimbang dalam kelelahan
Ingin rasanya berteriak,
Menantang nasib yang kian menertawakan
Ingin rasanya mencerca
Menempas kekeliruan yang mencabik hati
Tapi
Dimana berkah keteguhan yang Tuhan titipkan
Dimana anugrah kesabaran yang Tuhan tanamkan
Tidakkah jiwa ini terlalu memikirkan jasad
Hal pasti yang tiada abadi
Hal semu yang nyata akan sirna
Tidakkah raga ini terlalu menyombongkan diri?
Angkuh dalam kasih sayang yang Tuhan berikan

Tidak ada komentar :

Posting Komentar