Rabu, 05 Maret 2014

Mama

Hari itu setengah jiwa seolah tiada
Ku berlari menuju sudut persinggahan terakhirnya
Tuhan, Kau ambil dia secepat ini
Sesak menyeruak menghamburkan memori cinta kasihnya
Ku peluk raga yang tiada bernyawa itu
Mama, bangun
Tega sekali
Buka matamu
Sejenak  ku terpaku pada waktu
Teringat ketika air matanya jatuh karena kenakalanku
Nampak bayang rona wajahnya yang begitu sendu
Oh Tuhan
Kini aku tahu betapa berharganya ia
Kini aku tahu setengah jiwaku sirna setelah ia tiada
Sepi, sunyi, hidup terasa sendiri
Tolong sampaikan salamku untuk mama

Tidak ada komentar :

Posting Komentar